Entah kenapa waktu itu aku terpikirkan menulis puisi seperti ini. Jika tidak salah puisi ini aku tuliskan untuk seseorang, pastinya berharga. Namun seperti biasa aku yang lemah terkadang tak mampu berbuat apa-apa. Sehingga aku hanya diam seraya berdo'a. Padahal aku tau tanpa berusaha semuanya itu sia-sia. Ya inilah aku lelaki penakut, tak tau cara membuatnya nyaman. Biarkan ini kan jadi penyesalan. Aku ingat di puisi ini usiamu mulai menginjak 17 tahun.
Dalam Do'a dan Diam
Aku mencintaimu dalam do'a
Karna kesadaran
Ucapku masih hina untuk kau dengar
Dan hanya do'aku yang tak terhinakan
Aku mencintaimu dalam diam
Karna ketahu dirian
Tingkahku masih sukar buatmu nyaman
Dan hanya dengan diam kau merasa tenang
Aku mencintaimu dalam kesederhanaan
Hanya dalam do'a dan diam.
Karawang, Maret 2015
*sumber gambar : google